EIDO Turun, IHSG Turun, Asing Tetap Beli
Dow Jones melemah cukup signifikan, sebesar 1,14% yang langsung diikuti oleh penurunan IHSG. Apa penyebab pelemahan indeks di bursa Amerika tersebut? Lalu, apa hubungannya antara Dow Jones dan IHSG? Simak semua jawabannya, hanya di #Kopisore hari ini.Turunnya Dow Jones menjadi indikator utama pelemahan IHSG. Pada hari ini, IHSG ditutup melemah sebesar 0,16% ke level 5,534.09. Turunnya IHSG ini diakibatkan oleh aksi taking profit oleh para trader, pasca kenaikan IHSG beberapa hari lalu. Selain itu, harga komoditas yang melemah juga menjadi katalis negatif untuk IHSG. Meskipun tetap melakukan capital inflow, jumlah transaksi asing di Indonesia mulai menurun. Walaupun turun dibandingkan beberapa hari yang lalu, hari ini investor asing tercatat masih melakukan aksi net buy sebesar Rp 308 miliar.
Ada korelasi pergerakan antara IHSG, Dow Jones dan EIDO. Kenapa Dow Jones dan EIDO bisa dijadikan patokan untuk melihat pergerakan IHSG?
Seperti yang kita ketahui, aliran dana asing merupakan salah satu kekuatan yang memiliki pengaruh terbesar terhadap IHSG. Ini artinya semakin besar aliran dana dari asing maka akan semakin bagus bagi IHSG. Hal penting ini dipegang oleh Amerika yang merupakan salah satu negara dengan jumlah investor terbesar di dunia. Sehingga tidak heran jika kenaikan ataupun penurunan Dow Jones mewakili keinginan asing untuk masuk ke bursa saham lainnya.
Sementara itu, iShares MSCI Indonesia Investable Market Index Fund (EIDO) merupakan sebuah Indeks di bursa Saham Amerika yang memuat saham – saham layak investasi di Indonesia. EIDO juga bisa disebut sebagai leading indikator, yang disebabkan oleh perdagangan EIDO yang dilakukan terlebih dahulu dibandingkan IHSG. Kenaikan ataupun penurunan EIDO ini juga bisa dilihat sebagai tingkat ketertarikan asing untuk berinvestasi di bursa saham Indonesia.
Sehingga tidak heran, ketika ke-2 indeks tersebut turun maka IHSG juga akan ikut cenderung melemah. Yuk kita bahas lebih dalam lagi...
Dow Jones Melemah Signifikan
Pada perdagangan hari ini, Dow Jones ditutup melemah 1,14% di level 20,668.01. Penurunan ini terutama disebabkan oleh reformasi perawatan kesehatan negara Amerika yang kembali macet. Hal ini tercermin dari pembahasan legislasi undang-undang lain yang seret, salah satunya UU Kesehatan.
Perlu Anda ketahui, pada masa pemerintahannya, Obama sempat membuat suatu janji yang mengatakan akan memperbesar jangkauan perawatan kesehatan untuk seluruh warga Amerika, bahkan yang tidak berasuransi kesehatan sekalipun.
Kebijakan ini disebut dengan Affordable Care Action (ACA), yang merupakan bagian dari program pasar kesehatan online baru Obama yang dikenal dengan nama Obamacare.
Perseteruan mengenai ACA telah diperdebatkan di Amerika Serikat sejak ratifikasi pada 2010 kemarin. Pemerintahan Obama mengatakan ACA memperluas cakupan perawatan kesehatan untuk jutaan lebih warga, sementara beberapa menggerutu bahwa premi kesehatan mereka telah melonjak setelah ACA diberlakukan.
Hal ini dikarenakan untuk memperluas jangkauan kesehatan untuk seluruh warga Amerika, itu artinya Obama harus menambah jumlah anggaran biaya Obamacare, yang semuanya dibebankan kepada warga yang sudah memiliki premi kesehatan.
Kebijakan Obama ini pun sudah ditentang sejak lama oleh Partai Republik yang mengatakan bahwa program tersebut tidak akan bisa berjalan akibat biayanya yang terlalu besar serta pastinya akan terdapat beberapa kendala yang dapat menganggu berjalannya program yang telah Obama janjikan sebelumnya.
Lamanya penyelesaian UU ini, membuat para investor ragu bahwa Trump akan bisa memenuhi janjinya untuk memangkas pajak korporasi seperti yang dikatakannya selama ini.
Ketegangan implementasi agenda Trump akan menjadi fokus pasar, terutama mengenai perkiraan kecepatan penyelesaian UU kesehatan oleh Trump, yang akan memilih untuk membatalkan UU tersebut, dan mengganti Affordable Care Action (ACA) serta voting menghapus Obamacare yang akan dilakukan Kamis nanti.
Hal ini tentunya akan berdampak langsung terhadap Indonesia, mengingat besarnya pengaruh asing terhadap IHSG. Terjadinya kendala di Amerika tersebut akan menimbulkan keraguan terhadap para investor, terutama investor asing untuk memasukkan dananya ke instrumen saham. Mengatasi keraguan tersebut, asing pun akhirnya akan memilih untuk membatasi atau mengurangi dana yang akan dimasukkannya.
Hal ini terlihat dari besarnya penurunan harga saham-saham Blue Chip yang merupakan penopang utama IHSG yang mengalami penurunan rata-rata antara 1-2%. Efek pelemahan Dow Jones ini tentunya merupakan sentimen negatif, yang terutama akan berdampak terhadap saham-saham Blue Chip seperti HMSP, UNVR, dan ASII.
(source : Allen-May Institute)
Salam